Kebaya Diupayakan Melaju ke Unesco, Ratusan Komunitas Beri Dukungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju Maylana Togas Kontjoro tengah fokus pada salah satu warisan budaya Indonesia yaitu kebaya. Bersama Tim Nasional Kebaya Indonesia Menuju Unesco, Maylana sedang mengerahkan sederet upaya.
Salah satunya ada pengajuan Hari Kebaya Nasional hingga pengajuan pendaftaran ke Unesco.
"Karena kita belum punya nih Hari kebaya. Kemudian kita juga akan mengajukan untuk warisan budaya tak benda, lalu juga yang terakhir adalah pengajuan ke Unesco untuk pendaftaran," ujar Maylana Togas Kontjoro dalam Podcast Aksi Nyata, Senin (12/9/2022).
Tim nasional yang dibentuk dalam rangka pengupayaan kebaya melaju ke Unesco terdiri dari beragam komunitas. Mulai komunitas yang berkaitan dengan kebaya, sampai komunitas profesi lain.
"Ada Perempuan Berkebaya Indonesia, ada Perempuan Bersanggul Nusantara, kemudian ada juga Komunitas Notaris, Pertiwi Indonesia, dan masih banyak lagi," kata Maylana.
Jika ditotal, jumlah komunitas tersebut tak main-main. Maylana mengungkap ada ratusan komunitas yang berada dalam Tim Nasional Kebaya Indonesia Menuju Unesco.
"Yang kami terima saat ini sudah 293 organisasi atau komunitas yang mendukung, yang sudah menulis dukungannya," lanjut Maylana.
Dari sana, dapat terlihat jelas animo serta semangat para pecinta budaya, terutama kebaya. Mereka bersama tim nasional yang terbentuk ingin agar kebaya segera mendapatkan hari khusus dan dapat terdaftar dalam Unesco.
Sementara itu, jauh sebelum kebaya diupayakan melaju ke Unesco, batik sudah lebih dulu mencuri perhatian. Pada 2 Oktober 2009, Batik Indonesia resmi diakui oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Lihat Juga: Diklaim Malaysia Sampai Bikin IShowSpeed Bingung, Ini Bukti dari UNESCO Batik Milik Indonesia
Salah satunya ada pengajuan Hari Kebaya Nasional hingga pengajuan pendaftaran ke Unesco.
"Karena kita belum punya nih Hari kebaya. Kemudian kita juga akan mengajukan untuk warisan budaya tak benda, lalu juga yang terakhir adalah pengajuan ke Unesco untuk pendaftaran," ujar Maylana Togas Kontjoro dalam Podcast Aksi Nyata, Senin (12/9/2022).
Tim nasional yang dibentuk dalam rangka pengupayaan kebaya melaju ke Unesco terdiri dari beragam komunitas. Mulai komunitas yang berkaitan dengan kebaya, sampai komunitas profesi lain.
"Ada Perempuan Berkebaya Indonesia, ada Perempuan Bersanggul Nusantara, kemudian ada juga Komunitas Notaris, Pertiwi Indonesia, dan masih banyak lagi," kata Maylana.
Jika ditotal, jumlah komunitas tersebut tak main-main. Maylana mengungkap ada ratusan komunitas yang berada dalam Tim Nasional Kebaya Indonesia Menuju Unesco.
"Yang kami terima saat ini sudah 293 organisasi atau komunitas yang mendukung, yang sudah menulis dukungannya," lanjut Maylana.
Dari sana, dapat terlihat jelas animo serta semangat para pecinta budaya, terutama kebaya. Mereka bersama tim nasional yang terbentuk ingin agar kebaya segera mendapatkan hari khusus dan dapat terdaftar dalam Unesco.
Sementara itu, jauh sebelum kebaya diupayakan melaju ke Unesco, batik sudah lebih dulu mencuri perhatian. Pada 2 Oktober 2009, Batik Indonesia resmi diakui oleh Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Lihat Juga: Diklaim Malaysia Sampai Bikin IShowSpeed Bingung, Ini Bukti dari UNESCO Batik Milik Indonesia
(tsa)